Mahasiswa Insan Organisatoris
Mahasiswa bisa disebut sebagai golongan kelas menengah, yang mempunyai dua kemungkinan akan dihadapi, ia dapat menjadi penindas baru bagi rakyat atau bersatu untuk membela rakyat. Predikat sebagai mahasiswa hanya bersifat sementara, karena ia berasal dari masyarakat maka ia akan kembali ke masyarakatnya, dimana persoalan-persoalan ketimpangan lebih kompleks didalamnya.
Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar (manajemen), dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi tertentu.
Memang seharusnyalah menanamkan kesadaran sejak dini sangat diperlukan, dalam waktu yang kurang lebih hanya empat atau lima tahun, harus dimanfaatkan dengan baik, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan didalam kampus maupun didalam kampus. Hal ini sangat lah diperlukan, karena pengalaman untuk belajar berorganisasi hanya terdapat di perguruan tinggi, dengan begitu dimasyarakat kita tinggal mempreaktekkannya saja.
Mengapa kita butuh organisasi?
Organisasi adalah tempat berkumpulnya sekelompok orang yang didalamnya terdapat struktur atau susunan kepengurusan dan masing-masing mempunyai tugas dan wewenang yang harus dijalankan, sekelompok orang tersebut mempunyai tujuan-tujuan bersama yang akan dicapai bersama pula.
Dengan begitu organisasi adalah tempat menyalurkan bakat, mengembangkan kreatifitas, melatih kolektifitas dan juga tempat untuk memecahkan suatu masalah secara bersama. maka dari itu keterbukaan, kebersamaan, persahabatan serta saling memahami satu dengan yang lainnya.selanjutnya kita perlu membahas tentang pengorganisasian untuk menjalankan organisasi itu sendiri.
Namun sebelum kita membahas lebih jauh tentang pengorganisiran, maka mari kita maknai terlebih dahulu apa itu mengorganisir. Mengorganisir atau rekrutasi atau pun juga kaderisasi mempunyai arti yang tidak jauh berbeda, yaitu suatu aktivitas yang mempunyai tujuan untuk mengajak seseorang (subyek) untuk berorganisasi atau mengajak seseorang untuk bersama-sama melibatkan diri dalam aksi-aksi organisasi, yaitu aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan bersama secara kolektif.
Dalam kegiatan tersebut, kerja yang laten atau pasti dan menjadi kewajiban seorang organizer atau organisatoris (pelaku organisasi) yaitu mengorganisir (mengajak orang lain berorganisasi). Karena tanpa itu maka eksistensi (keberadaan) organisasi tersebut akan hilang atau mati meskipun yang kita perjuangkan adalah bukan wadah atau organisasi-nya, namun nilai-nilainya akan tetapi pengorganisiran wajib di lakukan demi menjaga nilai-nilai tersebut.
Bagaimana mengorganisir sebuah Organisasi?
Kita ingat tidak ada teori yang abadi atau mutlak sifatnya, yaitu teori itu muncul dari praktek, dan teori itu muncul dari praktek. Begitu pula dengan mengorganisir, kita tidak perlu berteori terlalu banyak, tetapi harus lebih memperbanyak berpraktek. Maka dari itu pengorganisiran itu akan berkembang atau dinamis jika kita praktekkan. Namun secara umum pengorganisiran banyak dilakukan secara bertahap, yaitu:
1. integrasi
seorang organizer (pelaku organisasi) harus membaur dengan massa (mahasiswa), yaitu harus menyatu dengan kelompok-kelompok atau tempat yang sering dijadikan tongkrongan, misalnya: kantin, depan kelas, atau perpustakaan, dsb. Karena ditempat-tempat itulah kira-kira terdapat mahasiswa yang akan dijadikan target pengorganisiran kita.
2. kontak
dengan membaur atau menyatu dengan tongkrongan tersebut, maka paling tidak kita akan membuka obrolan dengan orang-orang yang berdekatan dengan kita, basa-basi dengan melontarkan pertanyaan misalnya dsb. Maka kita secara bertahap kita harus menjalin kontak/ berkenalan (layaknya kita mencari kenalan), baik itu terhadap laki-laki maupun perempuan (bukan dipacari tapi diorganisir).
3. investigasi
dalam hal ini kit memerlukan yang nama ekspos untuk membumingkan organisasi,dan jika kita sudah membaur dan kemudian sudah mempunyai sedikit kedekatan dengan kontak kita,nah dari sinilah sebuah organisasi akan di pertimbangkan publik.
4. memperkuat hubungan
memperkuat hubungan adalah sebagai media untuk memperluas relasi di dalam organisasi dimana di dalam menjalankan organisasi tentunya kita tidak akan berjalan sendirian,tentunya kita membutuhkan partner sebagai faktor pandukung dalam berorganisasi
5. persilangan
prkenalan silang ini adalah hubungan tibal balik untuk keja sama,dimana sesama organisasi saling mebutuhkan antara pelaku (aktor) organisasi dengan organisasi itu sendiri.
6. live-in
live-in yang kami maksud adalah “hiduplah dalam organisasi,jangan numpang hidup dalam organisasi” karna ketika ketika kita hanya numpang hidup dalam organisasi tidak ada bedanya organisasi sebagai salah satu pelarian belaka,sehingga loyalitas dan rasa kepemilikan terhadap organisasi tidak ada dalam organisasi.
Kemudian untuk mendukung (mengatur,mengelola,memformulasi) hal tersebut ada beberapa poin yang tidak boleh kita lupakan yaitu:
Ø D : Divide ( bagi-bagi tugas)
Ø O : Organize ( Atur cara pelaksanaan)
Ø I : Ignore ( Abaikan Gangguan)
Ø T : Take ( Ambil Kesempatan)
Ø N : Now ( Sekarang harus dijalankan)
Ø O : Opportunity ( Ambil Kesempatan)
Ø W : Watch Out ( Waspada Dengan Waktu )